Saatnya Pemuda mengambil Alih pemerintahan yang Korup
By Ockhy Loedvian Z
Korupsi, sebuah kalimat yang terus bergaung di pelosok negeri. Belakangan ini berita yang berkaitan dengan korupsi selalu menjadi headline pada berbagai surat kabar baik cetak maupun online. Korupsi yang dulu dianggap biasa di era orde baru, kini mendapat status yang sangat berbeda. Semua hal yang dianggap penggelembungan dana,penerimaan uang lebih kepada seseorang ataupun instansi pemerintahan, proses tender yang tidak sesuai dan asal tunjuk kini bisa dikategorikan sebagai sebuah korupsi. Korupsi di negeri ini sepertinya sudah mendarah daging dan sulit untuk diputus mata rantainya. Bagaimana tidak sulit untuk dihapuskan,semua petinggi-petinggi di pemerintahan sampai kepala desa yang berada jauh di pelosok kampung terindikasi melakukan korupsi oleh KPK (komisi pemberantasan korupsi). 32 tahun dibawah kepemimpinan presiden Soeharto seperti menyuburkan berbagai praktek korupsi di negeri ini. Melihat dari sudut pandang hukum, korupsi secara garis besar mencakup hal-hal seperti penyalahgunaan kewenangan,kesempatan atau sarana dan juga memperkaya diri sendiri, orang lain atau korporasi, serta merugikan keuangan negara atau perekonomian negara ataupun memberi atau menerima penyuapan.
Korupsi di masa saat ini bukan hanya menjadi sebuah wacana ataupun sebuah perdebatan, korupsi saat ini seperti telah menjadi sebuah penyakit akut diseluruh pelosok negeri. KPK (komisi pemberantasan korupsi) muncul sebagai pawang untuk menangkap dan mengadili para koruptor di negeri ini. Kinerja KPK kini seperti seorang pahlawan yang menumpas berbagai kejahatan finansial yang dilakukan oleh para pejabat-pejabat di negeri ini yang gemar melakukan korupsi. berbagai kasus korupsi di negeri ini telah banyak di tangani oleh KPK. Mungkin sekarang ini KPK boleh dibilang telah berhasil memberikan shock theraphy bagi semua para pejabat pemerintahan yang ketakutan karena sadar ataupun tidak sadar telah melakukan korupsi. sekarang ini banyak pejabat-pejabat dengan berbagai macam latar belakang jabatan cenderung untuk tiarap dan mengumpat dari penciuman KPK. Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, sudah saatnya para koruptor yang cenderung cuci tangan untuk segera cuci piring.
Sudah saatnya koruptor dan berbagai kasus korupsi di negeri ini diberangus dan diadili.
Korupsi yang begitu identik dengan pejabat pemerintahan memang sudah menjadi hal yang biasa,akan tetapi bagaimana dengan masyarakat yang juga telah terbiasa untuk menyuburkan atau mungkin malah mendukung berbagai tindakan korupsi di negeri ini? melihat dari kaca mata fakta yang kita lihat di lapangan,masyarakat Indonesia juga seperti masuk dalam lingkaran setan dalam praktek korupsi dinegeri ini. Cobalah kita melihat proses pembuatan SIM (surat izin mengemudi) di berbagai instansi kepolisian di negeri ini. Masyarakat cenderung lebih suka dan memilih untuk meminta ”tolong” kepada polisi setempat dengan memberikan ”uang lebih”. Melihat kondisi masyarakat yang cenderung ingin dapatkan hal yang praktis dan mudah inilah yang juga menjadi permasalahan sekaligus penyubur berbagai praktek korupsi di negeri ini.
Korupsi yang begitu identik dengan pejabat pemerintahan memang sudah menjadi hal yang biasa,akan tetapi bagaimana dengan masyarakat yang juga telah terbiasa untuk menyuburkan atau mungkin malah mendukung berbagai tindakan korupsi di negeri ini? melihat dari kaca mata fakta yang kita lihat di lapangan,masyarakat Indonesia juga seperti masuk dalam lingkaran setan dalam praktek korupsi dinegeri ini. Cobalah kita melihat proses pembuatan SIM (surat izin mengemudi) di berbagai instansi kepolisian di negeri ini. Masyarakat cenderung lebih suka dan memilih untuk meminta ”tolong” kepada polisi setempat dengan memberikan ”uang lebih”. Melihat kondisi masyarakat yang cenderung ingin dapatkan hal yang praktis dan mudah inilah yang juga menjadi permasalahan sekaligus penyubur berbagai praktek korupsi di negeri ini.
Lalu bagaimanakah peran pemuda yang sering disebut sebagai kaum intelektual?menurut saya pemuda hanya menghabiskan waktu jika berdemo,mengkritik,membakar ban di jalanan dan pemuda seperti melempem dan tidak berdaya dengan kurikulum perkuliahan masa kini yang berorientasi akan nilai. Pemuda seakan di juruskan untuk memiliki nialai bagus dan bekerja. Paradigm seperti ini yang menurut saya harus di rubah,artinya pemuda seharusnya merubah system bukan mengikuti system yang sudah ada dengan cara belajar dan melakukan pergerakan bisa dilakukan untuk mengganti dan mengambil alih pemerintahan bukannya Cuma berdemo dan setelah naik ke pemerintahan tetap Korupsi karena hanya mengikuti sistem yang sudah ada. Pelajaran dan pengalaman yang didapat di luar bangku perkuliahaan sangat berguna untuk memotivasi pemuda untuk merubah suatu keadaan di negaranya dan satu hal penting lagi di mulai dari hal kecil seperti menulis, menulis akan membuka wacana kita dan masyarakat pada umumnya,dari sebuah tulisan kita dapat membuat suatu gerakan yang dipahami masyarakat dan mengajak masyarakat lain untuk merubah kebudayaan korupsi di Negara kita ini yang sampai saat ini belum bisa terselesaikan.tunggu apa lagi..Pemuda harus belajar,bergerak,merubah dan menggantikan Pemerintahan secara keseluruhan nantinya.
"Belajar Menulis,Mudah-mudahan Bermanfaat"
"Belajar Menulis,Mudah-mudahan Bermanfaat"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar